Kamis, 03 November 2016

Renungan: Penyertaan Tuhan Sempurna

PENYERTAAN TUHAN SEMPURNA


Bacaan : Kejadian 13-16
Saudara-saudara yang kekaksih, pertanyaan buat kita sebagai anak-anak Tuhan apakah esensi hidup itu sebenarnya? Apakah esensi hidup itu berbicara mengenai makanan, kesuksesan, harta, gelar atau mengenai kedudukan/posis? Esensi hidup/arti hidup sesungguhnya berbicara mengenai apakah Tuhan sedang menyertai kita atau tidak. Banyak orang bisa sukses, memiliki harta, gelar dan kedudukan yang tinggi namun pada akhirnya mereka jatuh. Mengapa? Karena apa yang mereka dapatkan bukan berasal dari Tuhan tetapi dari cara-cara yang tidak benar.
Saudara-saudara yang kekasih, kita sering meragukan penyertaan Tuhan ketika tidak segera melihat pertolongan Tuhan. Kita lebih puas jika begitu masalah muncul, kita berdoa, dan Allah langsung bertindak menyelesaikannya. Bila Allah tak langsung bertindak, iman kita menjadi lemah dan kita mulai merasa tidak puas. Melalui kehidupan bangsa Israel kita akan melihat bagaimana Allah membuktikan penyertaanNya. Sekalipun bangsa Israel harus berhadapan dengan berbagai macam persoalan hidup, namun Tuhan selalu ada dan memberikan mereka pertolongan.
Bukti Penyertaan Tuhan
1.    Ada Tuntunan (Pasal 13:17,18, 21)
Saudara-saudara yang terkasih, hidup sebagai anak-anak Tuhan tidak semua yang kita mau serba gratis dan instan.  Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir ke tanah yang dijanjikan Tuhan yaitu Kanaan sebenarnya hanya membutuhkan waktu 14 hari perjalanan, namun Tuhan tidak menuntun bangsa Israel melalui jalan yang cepat itu tetapi Tuhan menuntun bangsa Israel melalui jalan yang memutar. Mengapa? Karena Tuhan tahu bahwa jalan yang cepat itu bukanlah jalan yang tepat sebab bangsa Israel akan dihadang oleh bangsa-bangsa besar yang memiliki kota berkubu dan armada perang yang kuat, sedangkan bangsa israel baru keluar dari perbudakan dan belum memiliki pengetahuan yang lengkap tentang perang serta karakter rohani yang kuat dalam Tuhan. Bukti tuntunan Tuhan buat bangsa Israel yaitu ada tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari.
 Saudara-saudara yang terkasih, Tuhan sering menuntun kita berjalan  memutar dalam hidup sebab Dia tahu bahwa jalan yang cepat itu berbahaya buat kita. Tuhan menuntun kita ke jalan yang benar (Maz 23:3b). Ia tidak akan membiarkan kita berjalan di jalan yang membahayakan bagi diri kita dan masa depan kita. Sekalipun sulitnya jalan hidup kita tapi kalau Tuhan menyertai kita, maka ada tuntunan buat kita sehingga kita akan selamat sampai tujuan.
2.    Ada Pembelaan (Pasal 14:13-14)
Saudara-saudara yang kekaksih, hidup sebagai anak-anak Tuhan adalah sebuah peperangan. Banyak musuh yang siap menghancurkan kita. Musuh itu bisa diri kita sendiri, dunia ini dan Iblis. Ketika bangsa Israel sudah keluar dari Mesir, Tuhan mengeraskan hati Firaun untuk mengejar bangsa Israel. Posisi bangsa Israel begitu terjepit, disamping kiri dan kanan ada padang gurun yang luas, di depan ada laut Teberau dan dibelakang ada pasukan Mesir yang siap menyerang dan membinasakan mereka. Pada waktu itu orang-orang Israel mulai bersungut-sungut dan berkata, “apakah tidak ada kuburan di Mesir sehingga Musa membawa mereka keluar dari Mesir dan akhirnya mati di padang gurun?” Di saat yang paling kritis itu Tuhan memerintahkan Musa mengangkat tongkatnya dan Tuhan membelah laut Teberau, sehingga bangsa Israel dapat berjalan di tanah yang kering untuk menyeberangi laut Teberau.
Saudara-saudara yang kekasih, pasukan Mesir terus mengejar bangsa Israel sampai mereka juga masuk di jalan yang ada di tengah-tengah laut, namun Tuhan memberikan pembatas sehingga mereka tidak dapat mendekati bangsa Israel. Setelah bangsa Israel menyeberangi laut Teberau, melalui Musa Tuhan berfirman, “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." Kemudian Tuhan mendatangkan angin yang begitu dahsyat sehingga air laut yang terbelah tadi dibuatnya menyatu kembali sehingga pasukan Mesir dan armada perangnya binasa di dalam laut. Tuhan berperang menggantikan bagi bangsa Israel. Ia membela umatNya dari musuh. Roma 8:33-34 berkata, “Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?” Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus percaya bahwa Tuhan selalu membela kita. Sekalipun ada begitu banyak musuh yang menginginkan kita binasa tapi Tuhan selalu berperang bagi kita, sehingga kita mengalami kemenangan demi kemenangan.
3.    Ada Pemulihan (Pasal 15:23-27
Saudara-saudara yang kekasih, perjalanan bangsa Israel menuju Kanaan tidak selalu mulus, setelah mereka melihat pembelaan Tuhan yang ajaib di laut Teberau, mereka diperhadapkan pada kenyataan mereka kehabisan air. Mereka tiba di suatu tempat dan di tempat itu mereka menemukan sebuah mata air. Mereka ingin memuaskan dahaga mereka, namun air yang mereka minum terasa pahit, kemudian mereka bersungut-sungut kepada Musa. Tuhan memerintahkan Musa untuk melemparkan sepotong kayu ke dalam air dan air yang pahit itu menjadi manis. Tuhan menyehatkan air yang pahit itu. Setelah itu Tuhan membawa bangsa Israel ke Elim dan di sana ada 12 mata air dan 70 pohon Kurma.
Saudara-saudara yang kekasih, perjalan hidup kita tidak semuanya mulus, kita akan mengalami pengalaman-pengalaman hidup yang sukar dan sulit dan kadang itu dapat membuat kita terluka, tertekan, terintimidasi dan bahkan membuat hati kita pahit. Seperti Tuhan menyehatkan dan memulihkan air yang pahit itu menjadi manis dan dapat di minum oleh bangsa Israel, demikian pula Tuhan mampu mengubah pengalaman-pengalaman yang pahit menjadi indah buat kita. Tuhan juga sanggup memulihkan kembali hati dan hidup kita. Pengalaman-pengalaman yang menyakitkan diijinkan Tuhan supaya didalamnya kita dapan mengalami kasih dan kesetiaanNya dan Tuhan membawa kita ke tempat-tempat yang penuh berkat dan kemuliaan. Kita harus percaya bahwa kalau Tuhan menyertai kita pasti ada pemulihan yang terjadi.
4.    Ada Persediaan (Pasal 16:4,13,35)
Saudara-saudara yang kekasih, perjalanan yang memutar membuat bangsa Israel kehabisan makan. Tuhan menurunkan hujan manna (roti) dari surga pada pagi hari dan pada sore hari Tuhan mengirimkan burung puyuh (daging) sehingga bangsa Israel dapat makan. Tuhan melakukan hal itu untuk 2 juta lebih orang-orang Israel selama 40 tahun. Ini membuktikan bahwa Allah tidak pernah kekurangan dalam menyediakan semua kebutuhan umatNya. Allah berkuasa untuk menyediakan apa yang diperlukan oleh umatNya.
Saudara-saudara yang kekasih, sering kali kita kuatir akan apa yang akan kita makan, apa yang akan kita pakai dan sebagainya. Kekuatiran sering membuat kita ragu akan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Penyertaan Tuhan telah terbukti dengan menyediakan makanan buat bangsa Isarel selama 40 tahun di padang gurun. Hal yang sama juga akan terjadi dalam hidup kita. Tuhan selalu menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan. 1 Korintus 2:9, berkata “Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar