PENYERTAAN TUHAN SEMPURNA
Bacaan
: Kejadian 13-16
Saudara-saudara yang kekaksih, pertanyaan buat kita
sebagai anak-anak Tuhan apakah esensi hidup itu sebenarnya? Apakah esensi hidup itu
berbicara mengenai makanan, kesuksesan, harta, gelar
atau mengenai kedudukan/posis? Esensi hidup/arti
hidup sesungguhnya berbicara mengenai apakah Tuhan sedang menyertai kita atau
tidak. Banyak orang bisa sukses, memiliki harta, gelar dan kedudukan yang
tinggi namun pada akhirnya mereka jatuh. Mengapa? Karena apa yang mereka
dapatkan bukan berasal dari Tuhan tetapi dari cara-cara yang tidak benar.
Saudara-saudara yang kekasih, kita sering
meragukan penyertaan Tuhan ketika tidak segera melihat pertolongan Tuhan. Kita
lebih puas jika begitu masalah muncul, kita berdoa, dan Allah langsung
bertindak menyelesaikannya. Bila Allah tak langsung bertindak, iman kita
menjadi lemah dan kita mulai merasa tidak puas. Melalui kehidupan bangsa Israel
kita akan melihat bagaimana Allah membuktikan penyertaanNya. Sekalipun bangsa
Israel harus berhadapan dengan berbagai macam persoalan hidup, namun Tuhan
selalu ada dan memberikan mereka pertolongan.
Bukti Penyertaan Tuhan
1. Ada
Tuntunan (Pasal 13:17,18, 21)
Saudara-saudara
yang terkasih, hidup sebagai anak-anak Tuhan tidak semua yang kita mau serba
gratis dan instan. Ketika bangsa Israel
keluar dari Mesir ke tanah yang dijanjikan Tuhan yaitu Kanaan sebenarnya hanya
membutuhkan waktu 14 hari perjalanan, namun Tuhan tidak menuntun bangsa Israel
melalui jalan yang cepat itu tetapi Tuhan menuntun bangsa Israel melalui jalan
yang memutar. Mengapa? Karena Tuhan tahu bahwa jalan yang cepat itu bukanlah
jalan yang tepat sebab bangsa Israel akan dihadang oleh bangsa-bangsa besar yang
memiliki kota berkubu dan armada perang yang kuat, sedangkan bangsa israel baru
keluar dari perbudakan dan belum memiliki pengetahuan yang lengkap tentang perang serta
karakter rohani yang kuat dalam Tuhan. Bukti tuntunan Tuhan buat bangsa Israel
yaitu ada tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari.
Saudara-saudara yang terkasih, Tuhan sering
menuntun kita berjalan memutar dalam hidup sebab Dia tahu bahwa jalan
yang cepat itu berbahaya buat kita. Tuhan menuntun kita ke jalan yang benar
(Maz 23:3b). Ia tidak akan membiarkan kita berjalan di jalan yang membahayakan
bagi diri kita dan masa depan kita. Sekalipun sulitnya jalan hidup kita tapi
kalau Tuhan menyertai kita, maka ada tuntunan buat kita sehingga kita akan selamat
sampai tujuan.
2.
Ada Pembelaan (Pasal 14:13-14)
Saudara-saudara
yang kekaksih, hidup sebagai anak-anak Tuhan adalah sebuah peperangan. Banyak
musuh yang siap menghancurkan kita. Musuh itu bisa diri kita sendiri, dunia ini
dan Iblis. Ketika bangsa Israel sudah keluar dari Mesir, Tuhan mengeraskan hati
Firaun untuk mengejar bangsa Israel. Posisi bangsa Israel begitu terjepit,
disamping kiri dan kanan ada padang gurun yang luas, di depan ada laut Teberau
dan dibelakang ada pasukan Mesir yang siap menyerang dan membinasakan mereka.
Pada waktu itu orang-orang Israel mulai bersungut-sungut dan berkata, “apakah
tidak ada kuburan di Mesir sehingga Musa membawa mereka keluar dari Mesir dan
akhirnya mati di padang gurun?” Di saat yang paling kritis itu Tuhan
memerintahkan Musa mengangkat tongkatnya dan Tuhan membelah laut Teberau,
sehingga bangsa Israel dapat berjalan di tanah yang kering untuk menyeberangi
laut Teberau.
Saudara-saudara
yang kekasih, pasukan Mesir terus mengejar bangsa Israel sampai mereka juga
masuk di jalan yang ada di tengah-tengah laut, namun Tuhan memberikan pembatas
sehingga mereka tidak dapat mendekati bangsa Israel. Setelah bangsa Israel menyeberangi
laut Teberau, melalui Musa Tuhan berfirman, “TUHAN
akan berperang untuk kamu, dan kamu
akan diam saja." Kemudian Tuhan mendatangkan angin yang begitu dahsyat
sehingga air laut yang terbelah tadi dibuatnya menyatu kembali sehingga
pasukan Mesir dan armada perangnya binasa di dalam laut. Tuhan berperang
menggantikan bagi
bangsa Israel. Ia membela umatNya dari musuh. Roma 8:33-34 berkata, “Siapakah
yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka?
Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan
lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang
malah menjadi Pembela bagi kita?” Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus
percaya bahwa Tuhan selalu membela kita. Sekalipun ada begitu banyak musuh yang
menginginkan kita binasa tapi Tuhan selalu berperang bagi kita, sehingga kita
mengalami kemenangan demi kemenangan.
3.
Ada Pemulihan (Pasal 15:23-27
Saudara-saudara yang kekasih, perjalanan bangsa Israel
menuju Kanaan tidak selalu mulus, setelah mereka melihat pembelaan Tuhan yang
ajaib di laut Teberau, mereka diperhadapkan pada kenyataan mereka kehabisan air. Mereka tiba
di suatu tempat dan di tempat itu mereka menemukan sebuah mata air. Mereka
ingin memuaskan dahaga mereka, namun air yang mereka minum terasa pahit, kemudian
mereka bersungut-sungut kepada Musa. Tuhan memerintahkan Musa untuk melemparkan
sepotong kayu ke dalam air dan air yang pahit itu menjadi manis. Tuhan
menyehatkan air yang pahit itu. Setelah itu Tuhan membawa bangsa Israel ke Elim
dan di sana ada 12 mata air dan 70 pohon Kurma.
Saudara-saudara
yang kekasih, perjalan hidup kita tidak semuanya mulus, kita akan mengalami
pengalaman-pengalaman hidup yang sukar dan sulit dan kadang itu dapat membuat
kita terluka, tertekan, terintimidasi dan bahkan membuat hati kita pahit. Seperti
Tuhan menyehatkan dan memulihkan air yang pahit itu menjadi manis dan dapat di
minum oleh bangsa Israel, demikian pula Tuhan mampu mengubah
pengalaman-pengalaman yang pahit
menjadi indah buat kita. Tuhan juga sanggup
memulihkan kembali hati dan hidup kita. Pengalaman-pengalaman yang
menyakitkan diijinkan Tuhan supaya didalamnya kita dapan mengalami kasih
dan kesetiaanNya dan Tuhan membawa kita ke
tempat-tempat yang penuh berkat dan kemuliaan. Kita harus percaya bahwa
kalau
Tuhan menyertai kita pasti ada pemulihan yang terjadi.
4.
Ada Persediaan (Pasal 16:4,13,35)
Saudara-saudara
yang kekasih, perjalanan yang memutar membuat bangsa Israel kehabisan makan.
Tuhan menurunkan hujan manna (roti) dari surga pada pagi hari dan pada sore
hari Tuhan mengirimkan burung puyuh (daging) sehingga bangsa Israel dapat
makan. Tuhan melakukan hal itu untuk 2 juta lebih orang-orang Israel selama 40
tahun. Ini membuktikan bahwa Allah tidak pernah kekurangan dalam menyediakan semua kebutuhan umatNya. Allah berkuasa untuk menyediakan apa
yang diperlukan oleh umatNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar