Matius 7: 7-10 Kuasa Doa
Doa
adalah komunikasi dengan Bapa yang disorga, seperti yang telah diajarkan oleh
Tuhan Yesus dan sebagaimana diperlihatkan dalam pengajaran-pengajaran para Nabi
dan Rasul begitu juga dengan kehidupan orang-orang percaya dalam huhungannya
dengan Allah, bahwa doa mengandung peranan penting dalam kehidupan mereka. Dalam
kenyataan hidup saat ini banyak yang menyalah artikan doa, ada yang berdoa
karena sedang mengalami kesulitan saja dan ada juga yang menggunakan doa
seperti “mantra-mantra” bahkan ada yang sampai hilang kepercayaannya kepada
Tuhan dan menganggap Tuhan itu tidak ada karena doanya tidak membawa perubahan
dalam hidupnya. Inilah yang hendak kita bahas saat ini, bagaimana makna dan
kuasa doa dalam hidup kita.
Jika dalam nats bacaan kita saat ini Tuhan Yesus mengatakan tentang hal pengabulan doa “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat” apakah kita mempercayai dan meyakininya?
Jika dalam nats bacaan kita saat ini Tuhan Yesus mengatakan tentang hal pengabulan doa “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat” apakah kita mempercayai dan meyakininya?
Seperti
yang telah dikatakan di atas tadi bahwa doa itu adalah komunikasi, melalui doa
kita memperlihatkan kedekatan kita kepada Allah Bapa, sehingga doa tidak hanya
soal meminta, namun banyak hal di dalam doa. Melalui doa kita meyakini kuasa
Tuhan dalam hidup kita sebagai sumber kehidupan kita maka kita patut untuk
bersyukur. Dalam doa juga kita meminta pengampunan dosa dari Tuhan, sehingga
segala perbuatan kita yang tidak baik kita dapat mengakuinya kepada Allah
melalui doa. Dan masih banyak hal-hal yang ingin kita sampaikan kepada Allah
melalui doa, karena melalui doa adalah tempat kita mengungkapkan segala sesuatu
yang kita rasakan dan kita lakukan kepada Allah. Ada beberapa hal yang dapat
kita renungkan dalam hal berdoa:
1.
Hubungan Bapa dan Anak
Siapa dari kita yang
tidak mau memberikan yang terbaik bagi anaknya? Demikian Tuhan Yesus akan
memberikan yang terbaik bagi anak-anakNya. Yang menjadi pergumulan bagi kita
adalah apakah kita sudah benar-benar menjadi anakNya, apakah kita memang anak
penurut perintah Tuhan? Maka jika “ia” tiada yang mustahil akan diberika oleh
Allah kepada kita. Jika Tuhan Yesus menyatakan hal mengabulan doa, kita tidak
bisa memisahkan ucapan Yesus itu dengan ayat-ayat sebelumnya. Marilah kita
renungkan hidup kita apakah saya sudah layak disebut anak Allah.
2.
Janganlah Berdoa seperti orang munafik (Matius 6: 5-6)
Berdoa bukan seperti hendak
melantunkan sebuah puisi atau syair yang indah dan panjang-panjang dan
bertele-tele dengan maksud supaya orang mengetahui kita pandai untuk berdoa dan
supaya orang melihat bahwa kita taat ber-Tuhan. Maka Tuhan Yesus menjawab
orang-orang seperti itu “Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya”. Bahwa ternyata
mereka berdoa bukanlah untuk Tuhan tetapi adalah untuk mendapatkan kehormatan
dari orang lain
3.
Kehendak Tuhan yang nyata
Dalam Matius 26:39 Tuhan Yesus mengatakan: “....tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”. Jika kita meminta permohonan kepada Tuhan bukanlah
paksaan bahwa Tuhan harus mengabulkannya. Yesus mengajarkan kepada kita
bagaimana kita dalam doa itu menyadari bahwa doa adalah komunikasi, kita
menyerahkan sepenuhnya kehidupan kita kedalam tangan Tuhan, supaya kuasa Tuhan
yang bekerja dalam kehidupan kita dan bukan kehendak kita. Dan kita percaya
bahwa rancangan-rancangan Tuhan adalah yang terbaik dalam kehidupan kita. Apapun
yang akan kita hadapi, namun kita telah menyerahkan kehidupan kita kepada
Allah.
4.
Berdoa dengan roh dan akal budi
Firman Tuhan Tuhan melalui
Rasul Paulus dalam 1 Korintus 14: 15 menyatakan “.....Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan
akal budiku...”. Bahwa doa tidak cukup hanya kata-kata saja, namun doa itu
juga harus nyata dalam kehidupan kita. Sekarang kita mengatakan “amin” untuk
doa kita namun setelah itu kita masing juga hidup dalam keadaan bimbang bahkan
masih mencari-cari kekuatan dunia untuk menyelasaikan masalah kita. Mari kita
perlihatkan bahwa kita benar-benar orang yang berkeyakinan penuh dalam doa yang
kita sampaikan kepada Allah. Di dalam pikiran dan perbuatan kita doa itu
benar-benar dapat menguatkan dan meyakinkan dan juga mengubah sikap kita sesuai
dengan perintah dan janji Tuhan. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar