"Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu." (Mazmur 56:4)
Kita mudah kehilangan kendali emosi saat seseorang yang ingin menyakiti kita tampak telah memenangkan situasi.
Fred
telah difitnah mencuri dan terancam kehilangan pekerjaannya. Orang yang
memfitnahnya adalah lawan yang cerdik. Fred merasa marah dan frustrasi
-- ia marah atas fitnahan tersebut dan frustrasi karena gagal meyakinkan
atasannya.
Kadang
kala, Fred tidak mampu menguasai diri. Pada suatu kesempatan, dengan
penuh nafsu ia menyatakan akan membunuh musuhnya itu. Namun, pada saat
yang lain ia mengatakan hendak bunuh diri. Suasana batinnya
terombang-ambing dari perlawanannya yang semula keras hingga pada sikap
menyerahnya yang menyedihkan.
Penulis Mazmur 56
juga menjadi sasaran kebencian yang tidak pada tempatnya. Musuh-musuh
yang cerdik mengancam jiwanya. Namun, ia tidak kehilangan kendali atas
dirinya sendiri. Sebaliknya, ia berbicara kepada Allah secara jujur dan terbuka. Ia membicarakan kenyataan yang ada dan kemudian memohon pertolongan Allah -- dan Dia memang menolongnya!
Tidak
mudah bagi kita untuk menerima kenyataan bahwa kita adalah orang yang
dibenci secara tidak layak dan diserang secara menyakitkan. Namun, kita
tidak perlu menyerah terhadap keadaan emosi kita. Kita dapat berdoa kepada Allah dan menaruh keyakinan kepada-Nya.
Apabila kita melakukannya, Dia akan menanggapinya. Dia akan membebaskan
kita atau memberi kita kekuatan untuk menanggung keadaan itu dan untuk mengasihi musuh-musuh kita -- selalu!
LEPAS KENDALI BUKANLAH CARA UNTUK MELEPASKAN DIRI DARI KEADAAN YANG SULIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar